Sisi gelap dunia pertanian yang harus anda ketahui!!

Suka atau tidak suka ada sebuah fakta yang tak dapat dipungkiri oleh umat manusia yaitu bahwa tumbuhan tak membutuhkan manusia justru sebaliknya manusia lah yang butuh tumbuhan untuk hidup. Tapi manusia merasa bisa mengendalikan segalanya, kita melakukan apa saja untuk mendapatkan keuntungan yang sebesar-besarnya. Termasuk dengan merusak lingkungan dengan pembenaran untuk mengejar profit (keuntungan). Tapi sebenarnya itu adalah sebuah propaganda yang sengaja di buat agar anda terjebak dalam sebuah sistem. Mudah saja untuk membuktikannya.

Jika anda adalah seorang petani yang berbasis kimia, maka coba untuk menjawab pertanyaan berikut.

• Apakah petani adalah profesi yang menjanjikan?
• Apakah generasi muda mau meneruskan profesi petani yang sudah ada sekarang?
• Bagaimana masa depan dunia pertanian? Jika ada pilihan lain yang lebih baik masih maukah menjadi petani?

Pertanyaan-pertanyaan diatas sebagian dari kita sudah tau jawabannya karena dunia pertanian memang hanya baik untuk korporasi tetapi buruk untuk petani. Sekarang mari kita belajar bersama tentang sebuah intelegensi desain yang dirancang oleh sang Tuhan untuk kehidupan manusia di bumi, tetapi manusia lebih memilih untuk mengingkarinya dan menganggap dirinya lebih hebat dari segalanya.

Tulisan ini tentang sebuah simbiosis yang terjadi di dalam tanah dan akan membuat kita berpikir, masih perlukah kita menggunakan pupuk sintesis dalam dunia pertanian? Atau pupuk sintesis itulah yang lambat laun menghabisi dunia sedikit demi sedikit.

Kita langsung ke pembahasan 》》》

Tanaman yang sehat membutuhkan tanah yang sehat untuk mendapatkan hasil yang maksimal. Agar mampu tumbuh secara baik, apa yang dibutuhkan tanaman adalah tanah yang mengandung mineral dan juga kehidupan di dalamnya.

Penelitian menunjukan bahwa penggunaan pupuk sintesis yang semakin meluas membuat tanah tidak lagi memiliki unsur-unsur biologi yang dibutuhkan untuk pertumbuhan tanaman. Pupuk kimia datang dari masa dimana tidak adanya pemahaman tentang bahaya jangka panjangnya bagi tanah.

Bagi petani pupuk kimia adalah sebuah keajaiban, panen berlipat ganda dan para petani pun mampu untuk menyediakan pangan bagi populasi manusia yang semakin meningkat. Tetapi sekarang setelah bertahun-tahun menggunakan pupuk sintesis, efeknya terhadap kualitas tanah sangat nampak jelas. Terlihat bahwa lebih sedikit jumlah mineral dan nutrisi yang tersisa dalam tanah.

Mengakibatkan tanaman menjadi lemah dan mudah terserang berbagai penyakit, karena tumbuhan tidak lagi dilindungi oleh bakteri dan jamur. Tapi sebaliknya malah di serang oleh jamur dan bakteri tersebut. Serta menggunakan pupuk kimia berarti bahwa petani harus mengolah tanah lebih dalam agar tanah bisa terus di tanami. Hal ini semakin meningkatkan biaya produksi bagi petani, dan juga malapetaka bagi kehidupan tanah.

Tapi ada cara yang lebih baik. Hal ini bukanlah pengetahuan umum, karena sebenarnya akar tanaman mampu berkembang lebih mudah dalam lingkungan yang kaya akan sisa-sisa akar tumbuhan sebelumya.

Disini anda bisa melihat bahwa metode pertanian saat ini yang di mana tanah di bajak rata-rata di kedalaman 25 cm. Ini berarti bahwa tanaman harus benar-benar berjuang untuk mencapai ribuan lorong yang diciptakan oleh sisa akar tanaman sebelumnya. Akar-akar ini bahkan sulit untuk mencapai areal di bawah tanah yang di bajak. Yang disebabkan oleh seringnya tanah terinjak oleh alat berat.

Metode pembajakan dangkal dapat menjadi solusi untuk masalah ini. Olah tanah secara dangkal ini berarti bahwa akar dengan cepat dapat mengakses lorong-lorong yang ditinggalkan oleh sisa-sisa akar yang membusuk. Dalam situasi ini akar hanya perlu sekali proses sebelum mencapai ujung lorong sisa akar. Ini juga berarti bahwa akar dapat tumbuh lebih dalam dari masa ke masa dan memastikan ada lebih banyak nutrisi dan air yang tersedia untuk pertumbuhan.

Menangani penyakit dengan pestisida tidak lebih dari sekadar menekan gejala. Sebenarnya tanaman yang sehat memiliki kemampuan untuk mencegah hampir semua penyakit tanaman untuk masuk. Sebagai respon dari penggunaan pupuk kimia pestisida selalu digunakan sebagai penyelamat. Dapat disimpulkan bahwa tanaman yang hanya di beri pupuk kimia sudah pasti sangat rentan terserang penyakit. Karena memang sengaja seperti itulah pupuk kimia dan pestisida di ciptakan.
Untuk menyelesaikan masalah pemupukan berlebihan di seluruh dunia LINGKARAN SETAN INI HARUS DIGANTIKAN.

Maka mulailah tanyakan pada diri kita sendiri bagaimana kita mampu memperbaiki masalah ini. Jawabannya sebenarnya sangat sederhana, tapi masih butuh sedikit penjelasan lagi.

BAGAIMANA TANAMAN TUMBUH ?
Seperti halnya kehidupan lain di bumi tumbuh kembang tanaman bergantung pada relasi antara bakteri spesialis dan jamur. Tumbuhan jamur dan bakteri membentuk sebuah sistem yang luar biasa layaknya sebuah hubungan dagang. Bagaimana cara kerjanya? Jamur dan bakteri menyuplai nutrisi dari tanah yang sulit di dapat oleh tanaman dan sebagai gantinya tanaman juga menyuplai gula dalam bentuk glukosa.
Kita akan bahas sistem ini secara terpisah antara bakteri dan juga jamur, agar lebih mudah untuk di pahami.

Tanaman memiliki masalah, akar serap yang halus memiliki kapasitas yang terbatas. Akar ini hanya menempati 4-7 persen dari volume tanah di sekitarnya. Dan rata-rata ukurannya tidak lebih tebal dari sehelai rambut.

Selain itu akar ini juga tidak hidup lama hanya antara 1 sampai 3 minggu.
Selain itu tanaman butuh bantuan dari sumber eksternal, maka mereka mengunakan akar serapnya untuk menjalin relasi. Jika akar ini tak bisa menemukan partner maka mereka akan MATI. Tapi jika mereka berhasil, inilah awal dari sebuah relasi yang sangat indah dari sebuah simbiosis tercipta.

Mineral sangat sulit di dapat dari tanah, tapi tenang ada RHIZOBACTERI yang merupakan agen spesial dari masalah ini. Terutama untuk melepaskan phospor yang sangat berguna bagi tanaman. Bakteri ini juga melakukan tugas-tugas penting lainnya yang tak terhitung jumlahnya dan ada salah satu yang sangat spesial.

Rhizobacteri bisa membentuk sistem pertahanan alami di sekitar akar. Segala sesuatu yang menyerang tanaman akan ditahan oleh bakteri ini, mereka memastikan bahwa tidak ada ruang bagi penyakit untuk berkembang. Ini adalah kepentingan mereka sendiri, karena dalam hal ini mereka mengambil makanan dari tanaman (simbiosis mutualisme). Tapi bagaimanapun bakteri juga butuh bantuan, mereka bukanlah pelancong, koloni bakteri tidak bisa memindahkan mineral ke akar.

Kebanyakan mineral yang ditemukan di tanah berada di luar jangkauan akar. Dan juga diluar jangkauan rhizobacteri yang hanya hidup di area akar tanaman. Seperti kita bahas di atas, zona penyerapan menjadi terbatas karenanya. Tapi jangan khawatir ada jamur mikoriza yang mampu secara drastis meningkatkan kapasitas penyerapan ini.

Ini mungkin terdengar modern tapi sebenarnya tidak. Jamur ini sudah ada sejak lama tetapi karena modernisasi pertanian, perannya jadi di ABAIKAN. Karena penggunaan pupuk sintesis selama bertahun-tahun mikoriza tidak pernah lagi di jumpai di tanah-tanah pertanian. Mikoriza adalah jamur yang hidup di areal perakaran tanaman. Jamur ini membentuk koneksi di dalam akar dan menciptakan sistem penyerapan dan transportasi, hal yang sangat penting bagi tanaman. Peran MIKORIZA bagi perakaran tanaman sama pentingnya seperti peran klorofil bagi daun.

Seperti yang dinyatakan sebelumnya akar serabut pada tanaman hanya seukuran 0,2 mm. Ini berarti mereka hanya bisa tumbuh di jalur macropore seperti ini

Sekarang kita perbesar dan lihat apa yang terjadi jika tanaman mendapat bantuan dari jamur Mikoriza.

Benang-benang jamur ini bahkan lebih kecil dari bakteri. Benang jamur ini rata-rata berukuran hanya 3 microns, yang juga berarti benang-benang halus ini akan dengan mudah tumbuh di area macropore. Yang dimana mayoritas nutrisi, air dan lain-lain tersedia di areal tersebut. Tanpa bantuan ini tanaman tidak akan pernah mencapai area tersebut. Ini bukan hanya sekedar akar, tapi juga benang-benang jamur yang bertanggung jawab atas penyerapan nutrisi dan lain-lain.

Hifa jamur yang tipis dan memanjang sepenuhnya mengambil alih penyerapan material dari akar yang juga memberikan kekebalan dari berbagai penyakit. MINERAL YANG LETAKNYA JAUH DAN TERIKAT PADA IRON SERTA KALSIUM PUN SEKARANG LEBIH MUDAH UNTUK DI SERAP TANAMAN. Benang-benang halus atau hifa ini bisa memanjang hingga berkilometer jauhnya hanya dari ukuran satu sendok teh. Jamur mikoriza menyebabkan daya serap rata-rata tanaman jadi 7 kali lebih tinggi. Ini berarti penanaman dapat dilakukan dengan lebih sedikit air dan persaingan dengan gulma dapat di minimalisir.

Jamur mendapatkan manfaat dari glukosa yang dihasilkan oleh tanaman sementara bagi tanaman manfaat yang di dapat adalah semakin luasnya areal penyerapan nutrisi. Interaksi unik dan konstan ini antara tanaman, bakteri dan jamur ini menciptakan sebuah simbiosis mutualisme yang sangat luar biasa. Dan sebagai gantinya tanaman memberikan kepada para partnernya ini sesuatu berupa air, mineral, dan glukosa.

Kemitraan antara kehidupan tanah dan tanaman ini menghasilkan kehidupan biologi yang sehat untuk tanah. Tanah yang sehat mengandung banyak materi organik yang berasal dari sisa-sisa dedaunan, sisa perakaran dan juga kotoran hewan. Bahan-bahan organik ini oleh para penghuni tanah dirubah menjadi humus. Penggunaan pupuk kimia dalam jangka panjang membuat humus tidak lagi ada di lahan pertanian. Padahal humus ini ibarat baterai bagi tanah yang mana menjadi energi bagi kehidupan di dalam tanah.

Tanpa humus hampir mustahil untuk memulihkan tanah secara alami. Anggapan kuno mengatakan bahwa pupuk nitrogen merangsang kehidupan tanah karena lebih banyak bakteri yang dapat tumbuh adalah SALAH BESAR. Karena karbon nitrogen yang diserap bersama materi organik justru menghasilkan RACUN. Yang kemudian dilepas ke atmosfir dengan nama karbon dioksida CO2.

Simbiosis antara tanaman, jamur, dan bakteri bukan hanya sekedar relasi yang luar biasa tapi juga sangat vital. Tanpa Transformers (pengubah) bahan organik ini kita semua akan tenggelam dalam sampah organik. Kembali ke pertanyaan sebelumnya tentang bagaimana kita dapat meningkatkan kesuburan tanah ? Jawabannya sudah tidak terbantahkan lagi, bahwa tanaman bisa dengan sendirinya memperbaiki tanah. Mereka melakukan ini dengan simbiosis antara tanaman, bakteri, dan juga jamur.

Nah itulah SIMBIOSIS MUTUALISME ANTARA TANAMAN, JAMUR, DAN BAKTERI. Yang secara alami memberikan kesuburan dan sistem imunitas bagi tanaman. Disini kita bisa mengetahui bahwa penggunaan pupuk kimia justru hanya merusak sistem imunitas dari tumbuhan itu sendiri SUBUR TAPI PALSU. Sebuah jebakan IBLIs yang sangat sempurna. Oke sekian jika kalian punya pendapat lain silahkan komentar di bawah