Apa itu Investasi Reksadana ? Jenis Reksadana, Manfaat, serta apa saja Resikonya ?

Apa itu Investasi Reksadana ? Jenis Reksadana, Manfaat, serta apa saja Resikonya ?
Investasi ? Siapa tak kenal dengan yang namanya investasi ? Yah investasi merupakan penanaman uang atau modal dalam suatu perusahaan atau proyek dengan tujuan memperoleh keuntungan. Atau investasi juga dapat diartikan sebagai cara memanfaatkan waktu, uang, ataupun tenaga demi mendapatkan keuntungan pada masa mendatang.
Bisa juga di katakan investasi merupakan membeli sesuatu yang diharapkan bisa di jual kembali dengan harga yang lebih tinggi dari harga semula.
Investasi menjadi pilihan bagi orang-orang yang ingin mendapatkan keuntungan, masa depan, biaya pensiun atau berbagai macam tujuan lainnya.
Diantara berbagai macam tujuan investasi, salah satunya juga sebagai alternatif dalam berbisnis. Selain berbisnis investasi juga dilakukan untuk menambah pemasukkan tambahan. Pemasukkan tambahan dari investasi dapat memperkuat penghasilan utama dari pekerjaan anda sehari-hari. Dengan begitu dari segi ekonomi anda akan meningkat.
Berinvestasi bisa dalam beberapa hal bisa dalam saham, emas, valas (forex), reksadana, dan masih banyak lagi lainnya. Diantara banyaknya jenis investasi yang ada kali ini saya akan membahas mengenai investasi Reksadana. Lalu apa itu Reksadana ? Simak lanjutannya berikut ini.
Apa itu Reksadana ? Reksadana merupakan wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat Pemodal (investor) untuk selanjutnya di investasikan dalam portofolio Efek oleh Manajer Investasi.
Atau dalam kata lain Reksadana merupakan wadah dan pola pengelolaan dana/modal bagi sekumpulan investor untuk berinvestasi dalam instrumen-instrumen investasi yang tersedia di Pasar dengan cara membeli unit penyertaan reksadana. Dana ini kemudian dikelola oleh Manajer Investasi (MI) ke dalam portofolio investasi, baik berupa saham, obligasi, pasar uang atau efek/sekuriti lainnya.
Ada tiga hal yang penting terkait dari definisi reksadana yaitu, Pertama, adanya dana dari masyarakat pemodal. Kedua, dana tersebut diinvestasikan dalam portofolio efek, dan Ketiga, dana tersebut dikelola oleh manajer investasi. Dengan demikian, dana yang ada dalam Reksadana merupakan dana bersama para pemodal, sedangkan manajer investasi adalah pihak yang dipercaya untuk mengelola dana tersebut.
Terdapat empat unsur penting dalam pengertian Reksadana yaitu:
- Reksadana merupakan kumpulan dana dan pemilik (investor).
- Reksadana tersebut merupakan instrumen jangka menengah dan panjang
- Reksadana tersebut dikelola oleh manajer investasi.
- Diinvestasikan pada efek yang dikenal dengan instrumen investasi.
Pada reksadana, manajemen investasi bertugas mengelola dana-dana yang ditempatkannya pada surat berharga dan merealisasikan keuntungan ataupun kerugian dan menerima dividen atau bunga yang dibukukannya ke dalam “Nilai Aktiva Bersih” (NAB) reksadana tersebut.
Kekayaan reksadana yang dikelola oleh manajer investasi wajib untuk disimpan pada bank kustodian yang tidak terafiliasi (tidak tergabung) dengan manajer investasi, di mana bank kustodian ini yang akan bertindak sebagai tempat administratur dan penitipan kolektif.
Reksadana indeks pertama kali diperkenalkan pada tahun 1976 oleh John Bogle dengan nama First Index Investment Trust, yang sekarang ini bernama Vanguard 500 Index Fund yang merupakan reksadana dengan dana kelolaan terbesar yang mencapai 100 triliun US Dollar.
A. Kategori Reksadana
Berdasarkan kategorinya reksadana dapat digolongkan menjadi dua yaitu:
Reksadana Tertutup adalah reksadana yang tidak dapat dijual kembali kepada perusahaan manajemen investasi yang menerbitkan reksadana. Unit penyertaan reksadana tertutup hanya dapat dijual kembali kepada investor lain melalui mekanisme perdagangan di Bursa Efek. Harga jualnya bisa diatas atau dibawah Nilai Aktiva Bersihnya.
Reksadana Terbuka adalah reksadana yang dapat dijual kembali kepada Perusahaan Manajemen Investasi yang menerbitkannya tanpa melalui mekanisme perdagangan di Bursa efek. Harga jualnya biasanya sama dengan Nilai Aktiva Bersihnya. Sebagian besar reksadana yang ada sekarang ini merupakan reksadana terbuka.
2. Bentuk Reksadana secara Hukum
Bentuk hukum reksadana di Indonesia berdasar pada Undang-undang Pasar Modal Nomor 8 Tahun 1995 pasal 18 ayat (1), memuat dua bentuk hukum reksadana yakni Reksadana berbentuk Perseroan Terbatas (PT. Dana Reksa) dan Reksadana berbentuk Kontrak Investasi Kolektif (KIK).
1. Reksadana berbentuk Perseroan (PT. Reksa Dana)
Reksadana berbentuk Perseroan merupakan suatu perusahaan (perseroan terbatas), yang dari sisi bentuk hukum tidak berbeda dengan perusahaan yang lain. Perbedaan terletak pada jenis usaha, yaitu jenis usaha pengelolaan portofolio investasi.
2. Kontrak Investasi Kolektif
Kontrak investasi kolektif merupakan kontrak yang dibuat antara Manajer Investasi dan Bank Kustodian yang juga mengikat pemegang Unit Penyertaan sebagai Investor. Melalui kontrak ini Manajer Investasi diberi wewenang untuk mengelola portofolio efek dan Bank Kustodian diberi wewenang untuk melaksanakan penitipan dan administrasi investasi.
C. Jenis-jenis Reksadana
1.Reksadana Saham
Reksadana saham merupakan reksadana yang melakukan investasi sekurang-kurangnya 80% dari portofolio yang dikelolanya ke dalam efek bersifat ekuitas (saham). Efek saham pada umumnya memberikan potensi hasil yang lebih tinggi berupa capital gain melalui pertumbuhan harga-harga saham dan deviden. Reksadana saham ini memberikan potensi pertumbuhan nilai investasi yang paling besar demikian juga dengan risikonya.
2.Reksadana Pasar Uang
Reksadana pasar uang merupakan reksadana yang melakukan investasi 80% pada efek pasar uang yaitu efek hutang yang berjangka kurang dari satu tahun, seperti SBI, deposito. Reksadana pasar uang merupakan reksadana yang memiliki risiko terendah namun juga memberikan return (keuntungan) yang terbatas.
3.Reksadana Index
Reksadana Index adalah reksadana yang isinya adalah sebagian besar dari index tertentu (tidak semua, yang penting merefleksikan index tersebut) dan dikelola secara pasif, artinya tidak melakukan jual beli di bursa, kecuali ada subscription baru atau redemption, oleh karenanya reksadana index biasanya keuntungan dan kerugiannya sejalan dengan index tersebut (jika ada selisih, biasanya selisihnya kecil). Jika reksadana tersebut diperjualbelikan di bursa, maka disebut Exchange Traded Fund (ETF) dan harganya berfluktuasi tiap detiknya, sehingga sebenarnya mirip saham.
4.Reksadana Pendapatan Tetap
Reksadana pendapatan tetap merupakan reksadana yang melakukan investasi sekurang-kurangnya 80% dari portofolio yang dikelolanya ke dalam efek bersifat hutang. Risiko investasi yang lebih tinggi dari reksadana pasar uang membuat nilai return (keuntungan) bagi reksadana jenis ini juga lebih tinggi tetapi tetap lebih rendah daripada reksadana campuran atau saham.
5.Reksadana Campuran
Reksadana campuran merupakan reksadana yang melakukan investasi dalam efek ekuitas dan efek hutang yang perbandingannya tidak termasuk dalam kategori reksadana pendapatan tetap dan reksadana saham. Potensi hasil dan risiko reksadana campuran dapat lebih besar dari reksadana pendapatan tetap namun lebih kecil dari reksadana berbentuk saham.
D. Risiko ber-Investasi Reksadana
Jika anda ingin memulai investasi reksadana, anda sebagai investor harus mengenali beberapa resiko investasi reksadana yaitu
1.Risiko Pasar
Risiko Pasar adalah situasi ketika harga instrumen investasi mengalami penurunan yang disebabkan oleh menurunnya kinerja pasar saham atau pasar obligasi secara drastis. Istilah lainnya adalah pasar sedang mengalami kondisi bearish, bearish merupakan kondisi dimana harga-harga saham atau instrumen investasi lainnya mengalami penurunan harga yang sangat drastis. Risiko pasar yang terjadi secara tidak langsung akan mengakibatkan NAB (Nilai Aktiva Bersih) yang ada pada Unit Penyertaan Reksadana akan mengalami penurunan juga.
2.Risiko Default
Risiko Default terjadi jika pihak Manajer Investasi tersebut membeli obligasi milik emiten yang mengalami kesulitan keuangan padahal sebelumnya kinerja keuangan perusahaan tersebut masih baik-baik saja sehingga pihak emiten tersebut terpaksa tidak membayar kewajibannya. Risiko ini hendaknya dihindari dengan cara memilih Manajer Investasi yang menerapkan strategi pembelian portofolio investasi secara ketat.
3.Risiko menurunnya NAB (Nilai Aktiva Bersih)
Unit Penyertaan Penurunan ini disebabkan oleh harga pasar dari instrumen investasi yang dimasukkan dalam portofolio Reksadana tersebut mengalami penurunan dibandingkan dari harga pembelian awal. Penyebab penurunan harga pasar portofolio investasi Reksadana bisa disebabkan oleh beragam hal, di antaranya akibat kinerja bursa saham yang memburuk, atau bisa juga situasi politik dan ekonomi yang tidak menentu.
4. Risiko Likuiditas
Potensi risiko likuiditas ini bisa saja terjadi apabila pemegang Unit Penyertaan reksadana pada salah satu Manajer Investasi tertentu ternyata melakukan penarikkan dana dalam jumlah yang besar pada hari dan waktu yang sama. Istilahnya, Manajer Investasi tersebut mengalami rush (penarikan dana secara besar-besaran) atas Unit Penyertaan reksadana. Hal ini dapat terjadi apabila ada faktor negatif yang luar biasa sehingga memengaruhi investor reksadana untuk melakukan penjualan kembali Unit Penyertaan reksadana tersebut.
5. Risiko Wanprestasi
Risiko ini merupakan risiko terburuk, dimana risiko ini dapat timbul ketika perusahaan asuransi yang mengasuransikan kekayaan Reksa Dana tidak segera membayar ganti rugi atau membayar lebih rendah darinilai pertanggungan saat terjadi hal-hal yang tidak diinginkan
E. Keuntungan ber-Investasi Reksadana
Reksadana memiliki beberapa manfaat sebagai alternatif investasi lain yang menarik yaitu:
1.Diversifikasi investasi
Diversifikasi atau penyebaran investasi yang terwujud dalam portofolio akan mengurangi risiko (tetapi tidak dapat menghilangkan risiko), karena dana atau kekayaan Reksadana diinvestasikan pada berbagai jenis efek sehingga risikonya pun juga tersebar.
2. Dikelola oleh manajemen yang profesional
Peran Manajer Investasi sangat penting mengingat Pemodal individu pada umumnya mempunyai keterbatasan waktu, sehingga tidak dapat melakukan riset secara langsung dalam menganalisa harga efek serta mengakses informasi ke pasar modal. Nah disini peran manajer investasi adalah melakukan riset secara langsung dan menganalisa harga efek serta mengakses informasi ke pasar modal
3.Likuiditas yang tinggi
Agar investasi yang dilakukan berhasil, setiap instrumen investasi harus mempunyai tingkat likuiditas yang cukup tinggi. Dengan demikian, Pemodal dapat mencairkan kembali Unit Penyertaannya setiap saat sesuai ketetapan yang dibuat masing-masing Reksadana sehingga memudahkan investor mengelola kasnya. Reksadana terbuka wajib membeli kembali Unit Penyertaannya sehingga sifatnya sangat likuid.
4.Biaya Rendah
Karena reksadana merupakan kumpulan dana dari banyak pemodal dan kemudian dikelola secara profesional, maka sejalan dengan besarnya kemampuan untuk melakukan investasi tersebut akan menghasilkan pula efisiensi biaya transaksi. Biaya transaksi akan menjadi lebih rendah dibandingkan apabila Investor individu melakukan transaksi sendiri di bursa.
5.Transparansi informasi
Reksadana wajib memberikan informasi atas perkembangan portofolionya dan biayanya secara kontinyu sehingga pemegang Unit Penyertaan dapat memantau keuntungannya, biaya, dan risiko setiap saat. Pengelola Reksa Dana wajib mengumumkan Nilai Aktiva Bersih (NAB) nya setiap hari di surat kabar serta menerbitkan laporan keuangan tengah tahunan dan tahunan serta prospektus secara teratur sehingga Investor dapat memonitor perkembangan investasinya secara rutin.
F. Istilah-istilah dalam Reksadana
Manajer Investasi
Manajer Investasi adalah pihak yang kegiatan usahanya mengelola Portofolio Reksadana untuk para nasabah. Kinerja Reksadana sangat ditentukan oleh kepiawaian Manajer Investasi dalam meracik portfolio instrumen investasi Reksadana. Manajer Investasi didukung oleh tenaga profesional yang terdiri dari Komite Investasi dan Tim Pengelola Investasi. Beberapa Manajer Investasi yang ternama di Indonesia adalah:
- Schroders Investment Management Indonesia
- Mandiri Manajemen Investasi
- Danareksa Investment Management
- Mega Asset Management
- MNC Asset Management
- Sinarmas Asset Management
Exchange Traded Fund (ETF)
Exchange Traded Fund (ETF) merupakan sebuah reksadana yang merupakan suatu inovasi dalam dunia industri reksadana yang sifatnya mirip dengan suatu perusahaan terbuka di mana unit penyertaannya dapat diperdagangkan di bursa. ETF ini adalah merupakan kombinasi dari reksadana tertutup dan reksadana terbuka,dan ETF ini biasanya adalah merupakan reksadana yang mengacu kepada indeks saham.
Nilai Aktiva Bersih
NAB (Nilai Aktiva Bersih) merupakan salah satu tolak ukur dalam memantau hasil dari suatu Reksadana, NAB adalah nilai yang menggambarkan semua kekayaan bersih Reksadana setiap harinya.
Reksadana Online
Untuk pertama kali pembukaan rekening reksadana, kini harus tatap muka dengan manajer investasi / agen reksadana, tetapi selanjutnya pembelian maupun penjualan kembali reksadana dapat dilakukan secara online, di mana tidak diperlukan penyerahan dokumen apapun dan tentunya tidak perlu menemui Manajer Investasi ataupun Agen Penjualnya.
Cut-off time pembelian dan penjualan Reksadana Online adalah sama dengan reksadana biasa, yaitu Pukul 13.00 dan jika kurang dari itu berarti onlinenya belum sempurna dan harus dihindari. Reksadana Online jauh lebih aman karena semuanya berhubungan langsung dengan Rekening Kita dan tak ada hubungannya dengan Rekening Orang lain.
Keunggulan Reksadana Online:
- Fitur analisa kinerja dan monitoring yang komprehensif.
- Kemudahan beli dan jual Reksadana.
- Kemudahan pendaftaran. Proses pendaftaran dilakukan via online dan tidak perlu harus hadir ke kantor cabang.
- Jumlah investasi yang sangat terjangkau. Investasi Reksadana bisa dilakukan mulai dari Rp 50 ribu atau bahkan Rp 10 ribu rupiah
- Diskon biaya transaksi Reksadana.
Beberapa platform Reksadana Online di Indonesia antara lain:
- Indopremier
- Bareksa
- Mandiri Sekuritas Online Trading
- BukaReksa (agen Reksadana milik Bukalapak)
- Reksadana Manulife
Bank Kustodian
Bank kustodian merupakan Pihak yang menyimpan harta Reksadana dan uang nasabah, agar dana nasabah tidak hilang atau dibawa lari / dibawa kabur hhe.
Prospektus
Prospektus adalah setiap pernyataan yang dicetak atau informasi tertulis yang digunakan untuk Penawaran Umum Reksa Dana dengan tujuan pemodal membeli Unit Penyertaan Reksa Dana.
Jenis dan Kebijakan Investasi
Hal ini merupakan Bagaimana uang investor di Reksadana akan diinvestasikan oleh Manajer Investasi. Juga strategi dan kebijakan investasi yang ditempuh oleh Manajer Investasi.
Biaya Reksadana
Biaya reksadana merupakan biaya yang harus ditanggung oleh investor.
Legalitas Reksadana
Legalitas reksadana merupakan Ijin pembentukan dan dasar legalitas dari Reksadana yang diperoleh dari regulator (pembuat kebijakan/manajer investasi).
Hak Investor
Hak Investor yaitu hak yang dimiliki investor yang wajib dipenuhi oleh pengelola Reksadana.
G. Kelebihan Investasi Reksadana dibanding Investasi lain
1. Diawasi oleh otoritas jasa keuangan (OJK)
2. Modal awal terjangkau
3. Jaringan pemasaran luas
4. Beragam pilihan basis aset
Nah dengan beberapa keuntungan dan kekurangan ber-investasi reksadana, mungkin anda bisa memilih jenis investasi yang satu ini. Untuk memulai Investasi reksadana ini anda tidak perlu sibuk dan repot-repot untuk mengelola portofolio investasi, karena semua hal dalam mengurus portofolio investasi sudah dikelola oleh manajer investasi yang anda percaya. Jika ada faktor negatif yang luar biasa sehingga memengaruhi pasar reksadana maka anda dapat melakukan penarikan dana kembali pada Unit Penyertaan reksadana anda. Jadi anda bisa meminimalisir resiko yang akan datang. Selamat ber-Investasi dan semoga sukses, oke!!.